Senin, 28 Maret 2011

Aji Ramayanti (Kelas IX C) - Tahun Kabisat


NAMA : AJI RAMAYANTI
KELAS : IXC

TAHUN KABISAT 
Tahun Kabisat (Bahasa Inggris: Leap Year) adalah sebuah Tahun Syamsiah di mana pada tahun tersebut jumlah hari tidak terdiri dari 365 hari tetapi 366 hari.
Satu tahun syamsiah tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun akan kekurangan hampir satu hari.


Maka untuk mengkompensasi hal ini setiap empat tahun sekali (tahun yang bisa dibagi empat), diberi satu hari ekstra: 29 Februari. Tetapi karena 5 jam, 48 menit dan 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000).
Terdapat algoritma mudah untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk tahun kabisat atau bukan sebagai berikut:
  1. Jika angka tahun itu habis dibagi 400, maka tahun itu sudah pasti tahun kabisat.
  2. Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu sudah pasti bukan merupakan tahun kabisat.
  3. Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 akan tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu merupakan tahun kabisat.
  4. Jika angka tahun tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100, dan tidak habis dibagi 4, maka tahun tersebut bukan merupakan tahun kabisat.
Tahun Kabisat menurut definisi ini ada sejak diluncurkannya kalender Gregorian.



Jika tahun ini adalah tahun kabisat maka hari ini sebenarnya adalah tanggal 29 Februari. Berhubung tahun ini adalah 2007 yang tidak habis dibagi 4, maka tahun ini bukan tahun kabisat. Nah, terus bagaimana nasib dengan orang yang lahir pada tanggal 29 Februari? Apakah mereka juga harus merayakan hari ulang tahun setiap 4 tahun sekali? Atau numpang pada tanggal 28 Februari atau 1 Maret?

Yup, tahun kabisat ini memang terjadi setiap 4 tahun sekali. Tanggal khusus 29 Februari ini diselipkan setiap 4 tahun sekali. Tujuannya adalah agar mengkompensasikan kekurangan 1 hari yang terjadi setiap 4 tahun yang terjadi akibat perputaran bumi terhadap matahari tidak tepat 365 hari, melainkan 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 45,1814 detik.

Dan satu lagi, tahun yang habis dibagi 100 bukan merupakan tahun kabisat, kecuali tahun tersebut habis dibagi 400. Jadi tahun 1800, 1900 bukan merupakan tahun kabisat meskipun habis dibagi 4, tetapi keduanya tidak habis dibagi 400, dan tahun 2000 adalah tahun kabisat.

Walaupun demikian jika dihitung-hitung lebih cermat lagi, akan terjadi kekurangan 1 hari lagi dalam waktu 3236 tahun. Apa akan terjadi pemotongan hari lagi seperti yang pernah terjadi dulu ya? Saat tanggal 5 hingga 14 Oktober 1582 tidak pernah ada dalam sejarah perkalenderan dunia, karena terjadi pemotongan pada selang waktu pada hari-hari tersebut untuk mengkompensasi kekurangan 10 hari. Ngga tahu juga...

Menurut statistik ada 0,0684% dari populasi penduduk dunia ini yang lahir pada tanggal 29 Februari ini. Artinya dari sebanyak orang itu pada setiap 3 tahun mereka tidak akan kebagian jatah hari ulang tahun.

Wahai pembaca yang budiman, adakah diantara kalian yang lahir pada tanggal 29 Februari? Apakah anda memilih untuk merayakan ulang tahun di Februari atau Maret?

SUMBER :


Mencari hari pasaran tanggal 1 Januari tahun kabisat
Hari pasaran (biasanya hanya disebut pasaran saja) umumnya digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur sebagai pengiring hari-hari biasa yang jumlahnya ada 5 dengan urutan (1) Legi atau Manis, (2) Pahing, (3) Pon, (4) Wage, (5) Kliwon. Prinsip pencariannya sama dengan mencari hari pada tanggal 1 Januari tahun kabisat, yaitu dua angka akhir dari tahun kabisat dibagi 5 (karena jumlah pasaran ada 5) dan perhatikan juga berapa sisanya


Mencari hari tanggal 1 Januari tahun kabisat
Untuk mencari hari, pada tanggal dalam semua bulan dan tahun terlebih dulu harus diketahui nama hari pada tanggal 1 Januari tahun kabisat (tahun yang angkanya habis dibagi 4). Caranya, dua angka akhir dari tahun kabisat dibagi 7 (karena jumlah hari ada 7) kemudian perhatikan sisanya, karena sisa inilah yang kita perlukan





Tahun kabisat berawal dari zaman Kekaisaran Romawi ribuan tahun lalu. Pada waktu itu pemimpin Romawi Julius Caesar gusar, sebab penanggalan yang berlaku malah membuat pusing kepala. Bulan Desember, misalnya kadang musim dingin, kadang tidak.

Kemudian, ia memerintahkan ahli perbintangan kerajaan, Sosigenes untuk membuat penanggalan baru yang bisa menunjukkan musim dengan tetap.

Sosigenes lalu menyampaikan perhitungn kalender satu tahun berdasarkan waktu yang diperlukan.Bumi untuk satu kali mengitari Matahari. Dia bilang, lama Bumi mengitari Matahari adalah 365,25 hari. Namun, supaya mudah, digenapkan menjadi 365 hari. Kekurangannya akan digabung menjadi 1 hari setiap empat tahun sekali. Itulah tahun kabisat! Dan pada tahun 45 SM, sistem penanggalan itu resmi digunakan oleh semua wilayah jajahan Kekaisaran Romawi.

Kemudian tanggal berapa yang hanya akan muncul beberapa tahun sekali? Ditetapkan pula bahwa satu hari akan ditambahkan pada bulan Februari setiap tahun kabisat. Sebab bulan Februari memiliki jumlah hari paling sedikit, yaitu 29. Bila tahun kabisat tiba, Februari memiliki 30 hari.

Beberapa waktu kemudian, Julius Caesar digantikan oleh Kisar Ahustus. Kembali kalender yang ada "dikutak-katik". Ia mengganti bulan Hexelius menjadi bulan Agustus. Ia juga menambahkan satu hari pada bulan Agustus. Bila Hexelius hanya terdiri dari 30 hari, maka Agustus terdiri dari 31 hari. Mau tahu dari mana Kaisar Agustus mengambil satu hari? Dari bulan Februari. Jadilah akhirnya Februari memiliki 28 hari pada tahun biasa dan 29 hari pada tahun kabisat. Dengan demikian, urutan nama bulan dari Januari sampai Desember beserta jumlah harinya sama dengan yang berlakau sekarang.

Meleset 11 menit 14 detik
Setelah sekitar 1.500 tahun berlalu, ternyata kalender Masehi yang disahkan Julius Caesar itu kembali membingungkan. Hal ini paling nyata diamati umat Kristen
Perayaan Paskah yang seharusnya terjadi di musim semi kemudian bergeser. Apalagi yang salah?

Akhirnya Paus XIII memerintahkan para ahli perbintangan Christopher Clavius untuk mencari tahu. Setelah menghitung dan meneliti bintang-bintang di jagat raya, Christopher menemukan sesuatu!

Ia menghadap Paus dan mengatakan bahwa lama satu tahun adalah 365,24219 hari! Kalau dibulatkan kira-kira menjadi 365,24 hari. Perhitungan Sosigenes dulu menghasilkan kesalahan 11 menit 14 detik setiap tahunnya. Akibatnya, setelah sekitar 1.500 tahun, kesalahannya menjadi 10 hari.

Lagi pula Christopher, menghadirkan tahun kabisat setiap 4 tahun sekali itu terlalu banyak! Dia mengusulkan supaya tahun kabisat tetap terjadi 4 tahun sekali kecuali pada tahun yang berakhiran 00. Pada tahun itu, tahun kabisat diberlakukan kalau tahunnya habis dibagi 400. Kalau ini disetujui, dalam 2.500 tahun hanya perlu ada penyesuaian satu hari! Paus setuju dan meresmikan itu tahun 1582.

Dengan penetapan seperti tersebut bagi siapa saja yang lahir tanggal 29 Februari, maka akan menjumpai pengulangan tanggal setiap 4 tahun sekali. Namun bukan dengan sendirinya umurnya tidak bertambah bukan!

Tahun kabisat berawal dari zaman Kekaisaran Romawi ribuan tahun lalu. Pada waktu itu pemimpin Romawi Julius Caesar gusar, sebab penanggalan yang berlaku malah membuat pusing kepala. Bulan Desember, misalnya kadang musim dingin, kadang tidak.

Kemudian, ia memerintahkan ahli perbintangan kerajaan, Sosigenes untuk membuat penanggalan baru yang bisa menunjukkan musim dengan tetap.

Sosigenes lalu menyampaikan perhitungn kalender satu tahun berdasarkan waktu yang diperlukan.Bumi untuk satu kali mengitari Matahari. Dia bilang, lama Bumi mengitari Matahari adalah 365,25 hari. Namun, supaya mudah, digenapkan menjadi 365 hari. Kekurangannya akan digabung menjadi 1 hari setiap empat tahun sekali. Itulah tahun kabisat! Dan pada tahun 45 SM, sistem penanggalan itu resmi digunakan oleh semua wilayah jajahan Kekaisaran Romawi.

Kemudian tanggal berapa yang hanya akan muncul beberapa tahun sekali? Ditetapkan pula bahwa satu hari akan ditambahkan pada bulan Februari setiap tahun kabisat. Sebab bulan Februari memiliki jumlah hari paling sedikit, yaitu 29. Bila tahun kabisat tiba, Februari memiliki 30 hari.

Beberapa waktu kemudian, Julius Caesar digantikan oleh Kisar Ahustus. Kembali kalender yang ada "dikutak-katik". Ia mengganti bulan Hexelius menjadi bulan Agustus. Ia juga menambahkan satu hari pada bulan Agustus. Bila Hexelius hanya terdiri dari 30 hari, maka Agustus terdiri dari 31 hari. Mau tahu dari mana Kaisar Agustus mengambil satu hari? Dari bulan Februari. Jadilah akhirnya Februari memiliki 28 hari pada tahun biasa dan 29 hari pada tahun kabisat. Dengan demikian, urutan nama bulan dari Januari sampai Desember beserta jumlah harinya sama dengan yang berlakau sekarang.



Tahun Kabisat Adalah…
29 02 2008
Hari ini tepat tanggal 29 Februari 2008, dan jarang-jarang bisa menulis di tanggal 29 februari 2008 karena tanggal ini hanya muncul 4 tahun sekali. Kok bisa ??? Baca penjelasan tentang Tahun Kabisat yang saya ambil dari Wikipedia.
Tahun Kabisat adalah sebuah Tahun Syamsiah di mana tidak terdiri dari 365 hari tetapi 366 hari. Satu tahun syamsiah tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun akan kekurangan hampir satu hari.
Maka untuk mengkompensasi hal ini setiap empat tahun sekali (tahun yang bisa dibagi empat), diberi satu hari ekstra: 29 Februari. Tetapi karena 5 jam, 48 menit dan 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000).
Tahun Kabisat menurut definisi ini ada sejak diluncurkannya kalender Gregorian. 




Ulang Tahun Tanggal Kabisat - Bagi Anda yang beruntung atau malah merasa rugi
berulang tahun pada tanggal 29 Februari. Kenapa? Karena barang siapa yang lahir tanggal 29 Februari itu atau tanggal kabisat ulang tahun nya sangat langka!

Tahun 2011 ini sangat spesial bagi mereka yang lahir di tanggal kabisat, karena tahun
inilah mereka bisa merayakan hari lahir. Karena untuk menunggu tanggal yang sama
muncul, harus tunggu hingga empat tahun lagi atau 2016 mendatang, sedih nggak tuh?

Sebetulnya kadang-kadang iba melihat jika ada temen ulang tahun bulan kabisat, soalnya si dia nggak setiap tahun ngerayain ultah.

Tapi anehnya, sebagian ibu-ibu muda saat ini yang sedang hamil tua malah berharap
agar anak mereka lahir waktu tanggal langka ini. Maka nggak salahkan kalau
StudentMagz.com menyebutkan diawal bahwa beruntung apa rugi lahir tanggal kabisat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yang sopan ya !!!!!!!